Sukarno pernah menjebloskan ulama besar Indonesia Hamka paa tahun 1964 ke penjara dengan tuduhan merencanakan permbunuhan terhadap Sukarno, suatu tuduhan yang tiak pernah bisa dibuktikan sampai akhir hayat Sukarno dan Hamka. Akibatnya, Hamka harus merasakan tragisnya hidup di penjara selama 2 tahun 4 bulan, tanpa proses peradilan.
Rezim bertukar, Sukarno Tumbang. Hamka dibebaskan dari penjara. Apakah Hamka marah dan dendam kepada Sukarno? Ternyata tidak. Tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke rumah Hamka membawa secarik kertas wasiat Sukarno. Isinya, "Bila aku mati kelak, aku minta kesediaan Hamka untuk menjadi Imam Shalat jenazahku.."
Mata Hamka berkaca-kaca, dan langsung ke tempat Soekarno menjadi imam untuk sholat jenazah Soekarno.
Kegunaan belajar sejarah berdasarkan cerita di atas adalah sebagai...
a. Experience
b. Inspiratif
c. Instruktif
d. rekreatif
e. edukatif
Pembahasan
Cerita tentang Hamka yang tetap mendoakan dan memimpin salat jenazah Sukarno, meskipun pernah dipenjara tanpa bukti yang jelas dan tanpa proses pengadilan, adalah kisah yang sangat menyentuh dan memberikan inspirasi moral yang tinggi.
Dari cerita ini, kita belajar:
Keikhlasan dan kelapangan hati Hamka.
Tidak membalas kezaliman dengan kebencian.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan spiritualitas, bahkan dalam situasi yang sangat emosional.
Cerita ini menunjukkan bahwa sejarah tidak hanya menyimpan fakta, tetapi juga menginspirasi generasi selanjutnya untuk bertindak bijaksana, berjiwa besar, dan memegang teguh nilai-nilai moral.
Kunci Jawaban
b. Inspiratif
***
0 Response to "Sukarno Pernah Menjebloskan Ulama Besar Indonesia Hamka Pada tahun 1964"
Posting Komentar