Kebudayaan Lembah Sungai Kuning

Negeri Cina terletak di Asia Bagian Timur. Di sebelah barat dan utaranya berbatasan dengan daerah Siberia dan Mogolia (Gurun Gobi). Negeri Cina merupakan salah satu tempat yang mempunyai peninggalan tertua dan tinggi tingkat peradabannya. Sisa-sisa peradaban tua itu ditemukan di lembah Sungai Yang Tze kiang, Sungai Huang Ho, dan Sungai Huai. Ketiga lembah sungai itu sering dilanda banjir. Endapan lumpur membuat daerah itu menjadi subur.

Sekitar abad ke-14 sebelum masehi, di Cina sudah terdapat pusat kebudayaan, terutama di daerah Cina Utara. Catatan tertua sejarah Cina berasal dari Dinasti Shang (1766 - 1122 SM). Catatan itu dituliskan di atas bejana-bejana perunggu, tempurung kura-kura, dan tulang-tulang binatang. Penulisan sejarah Dinasti yang pertama dilakukan oleh Suma Ch'ien.

Dinasti Cina pertama alah Dinasti Shang. Pusat pemerintahannya di lembah sungai Huang Ho. Kebudayaan yang berkembang  pada masa itu dikenal sebagai kebudayaan Lung-shan. Peninggalan dari kebudayaan ini antara lain berupa bejana-bejana perunggu, kereta kuda, dan sistem penulisan.

Dinasti Shang dihancurkan oleh bangsa chou yang menguasai wilayah barat Cina, di lembah sungai Yang Tze Kiang pada tahun 1122 SM. Dinasti Chou memerintah cina sampai tahun 256 SM. Selama pemerintahan dinasti Chou, seni dan sastra Cina berkembang pesat. Pemikir besar seperti Kong Hucu dan Lao Tze meletakkan dasar filsafat  Timur. Sejak awal pemerintahannya, Dinasti Chou hanya memerintah wilayah utara Cina. Pemerintahan wilayah timur diserahkan kepada beberapa pengikutnya yang setia. Lama kelamaan mereka merasa kuat dan mencoba melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Chou. Peperangan menyebabkan kekuasaan Dinasti Chou melemah. Mereka terpaksa harus meninggalkan ibu kota pada tahun 771 sebelum masehi. Sementara itu, para pengikutnya yang berkuasa di wilayah timur saling berebut pengaruh. Perebutan pengaruh itu berlangsung dari tahun 403 sampai tahun 221 sebelum masehi. Setelah kekuasaan Dinasti Chou berakhir, digantikan oleh Dinasti Chin.

Kaisar pertama Dinasti Chin (Qin) bernama Shi Huang Ti, menghapuskan semua pemerintahan lokal dan membangun sistem pemerintahan terpusa. Selama masa pemerintahannya dilakukan pembakuan ukuran dan berat, dan sistem penulisan. Ia memerintahkan  pembangunan Tembok Besar Cina sepanjang 6.400 Kilometer untuk mencegah masuknya bangsa Mongol dari wilayah barat.

Gambar. Tembok Besar Cina

Untuk membiayai angkatan perangnya, Kaisar shi membebani rakyatnya dengan pajak yang tinggi. Akibatnya, timbul perang saudara yang melemahkan kekuasaan Dinasti Chin. Sebelum meninggal, Kaisar Shi memerintahkan para seniman untuk membuat 8.000 buah patung tentara, sejumlah patung kuda, dan kereta perang dari teakota. Patung itu tingginya rata-rata 1.90 cm. Ada yang membawa panah, tombak, dan pedang.
Gambar. Pasukan Terracota Dinasti Qin
 
Sebagian Patung dalam sikap siaga dengan gaya silat tangan kosong. Patung terakota itu ditemukan di dekat makam Kaisar Shi Huang Ti. Makam kaisar itu berbentuk sebuah bukit setinggi 46 Meter. Luasnya tidak kurang dari 250.000 meter persegi. Sekelilingnya ada tembok luar dan tembok dalam. Di dekat makam itu ditemukan juga tempat penyimpanan benda-benda berharga milik kaisar. Patung-patung yang berjumlah 8.000 buah itu ditempatkan berjajar dalam suatu barisan di sebuah lubang sedalam 5 meter, berselang seling dengan kuda dan kereta perang. Semua patung itu dikerjakan dengan teliti dan sangat indah.
Gambar. Kaisar Shi Huang Ti
 
Tahun 202 sebelum masehi - 220 Masehi muncul Dinasti Han menggantikan Dinasti Chin. Ajaran Konghucu dijadikan dasar pemerintahan. Pada zaman itu kepandaian rakyat biasa mulai diperhatikan dalam pemilihan dan penempatan pejabat pemerintahan. Hubungan dagan dengan Eropa untuk pertama kalinya terbuka. Kesenian, Pendidikan, dan Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan pesat. Pada masa itu, agama Budha masuk ke Cina dari India. Pencatatan sejarah dan kamus mulai dilakukan oleh para penulis. Hal itu dimungkinkan oleh penemuan kertas pada tahun 150. Pada akhir masa pemerintahan Dinasti Han, terjadi kecurangan dalam administrasi yang menimbulkan pertikaian. Pejabat wilayah yang merasa kuat mulai tidak setia kepada kaisar. Dinasti Han runtuh tahun 220. Setelah itu, Cina terpecah-pecah.

Dinasti Sui (581 - 618) berhasil menyatukan kembali Cina. Kanal besar yang menghubungkan lembah Sungai Yang Tse Kiang dengan wilayah utara dibangun. Penggatinya Dinasti T'ang memerintah Cina hampir 300 tahun lamanya. Pada masa itu, Cina mengalami kemakmuran  dan kebudayaannya berkembang pesat. Tahun 755 timbul pemberontakan yang di pimpin oleh An Lu-shan, seorang jenderal dari wilayah utara. Pemberontakan itu dapat dipadamkan. Pemberotakan yang terjadi pada tahun 755-844 melemahkan kekuasaan Dinasti T'ang. Tahun 907 Dinasti T'ang runtuh, kemudian terjadi perebutan kekuasaan antara lima dinasti dan sepuluh kerajaan. Dinasti Sung dapat mempersatukan kembali Cina pada tahun 960. Ada dua perubahan besar terjadi pada masa itu. 
  1. Rakyat boleh menduduki jabatan penting asal dia terpelajar dan mampu.
  2. Neo-konfusianisme berkembang. Ajaran itu mengabungkan ajaran Konfusianisme, Budhisme, dan Taoisme. Pada masa itu banyak penemuan-penemuan penting, seperti magnet dan alat percetakan. seni pembuatan porselen dan seni lukis pemandangan berkembang. *

2 Responses to "Kebudayaan Lembah Sungai Kuning"

  1. Kapan Aku bisa ke Cina ya?
    heheheh
    Mungkin hanyaa Mimpi...

    BalasHapus
  2. barang siapa yang bersungguh2 pasti akan mendapatkannya.. hehhehe

    BalasHapus