Makalah Nasionalisme di Filipina

Tahun 1571 Manila jatuh ke tangan Spanyol dan mulailah penjajahan bangsa Spanyol di Filipina sampai tahun 1898.
Tujuan Penjajahan bangsa Spanyol adalah:
  • Menyebarkan agama Kristen Katholik Roma
  • Menjalin hubungan dengan Jepang
  • Merebut perdagangan Rempah-rempah
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan nasionalisme di Filipina adalah:
a. Faktor Intern
Ø   Munculnya kaum terpelajar yang berpendidikan barat sehingga mereka memiliki kesadaran nasional dan berusaha mengembangkannya
Ø   Karena perlakuan yang tidak adil terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam bidang politik, ekonomi maupun sosial.
Ø   Rakyat Filipina pernah merasakan suasana liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871. Maka rakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah terasa enaknya masa itu.
b. Faktor Ekstern
Ø  Pembukaan Terusan Suez di tahun 1869 sehingga memperluas arus informasi dan pengaruh barat masuk ke timur (dan juga Filipina) terutama faham-faham Perancis yang modern seperti faham nasionalisme
Ø  Revolusi Industri II. Dengan ditemukannya alat-alat transportasi dan telepon memperluas daya hubungan dan komunikasi saat itu termasuk Filipina
Ø  Pengaruh Jepang
Ø  pengaruh Revolusi China, Turki Muda
Gerakan Nasionalis Filipina dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu:
1)      Gerakan yang berlangsung sampai tahun 1872
2)      Gerakan yang berlangsung antara tahun 1872- 1896
3)      Gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901
2.1.1  Gerakan-gerakan yang berlangsung sampai Tahun 1872
Gerakannya berupa perlawanan-perlawanan lokal di tempat-tempat tertentu. perlawanan ini timbul karena adanya ketidakadilan yang dialami berbagai lapisan masyarakat seperti: Kaum petani yang dikuasai tanahnya, Kaum gereja dan pegawai yang gajinya kecil, Penguasaan golongan pendeta-pendeta Dominican. Sehingga orang-orang Filipina seperti tidak punya hak. Terbukti saat pendeta Apolinario mengusulkan masalah wali JosephToyabas malah ditolak oleh golongan Dominican dan bahkan ia ditembak. di
Ditahun 1821, terjadi pemberontakan di Novales dan tahun 1842 terjadi di Toyabas  sebagai ungkapan ketidakadilan. Klimaksnya, tahun 1872 pecah pemberontakan di Cavite yang dilancarkan oleh 200 orang tentara yang didukung oleh rakyat. menghadapai kekacauan itu, pendeta-pendeta dari kalangan Dominican menggunakan kesempatan untuk menumpas saingannya, yaitu: Jacinto Zamora, Jose Burgos, dan Mariano Comes, yang semuanya dijatuhi hukuman mati [...]
Untuk membaca seluruh isi makalah nasionalisme di Filipina, silakan download file type doc

0 Response to "Makalah Nasionalisme di Filipina"

Posting Komentar