Setelah pihak Jepang menyatakan kalah dari Perang Dunia II, menurut pihak Sekutu dan Belanda di Indonesia berada dalam kondisi vacum of power atau disebut mengalami kekosongan pemerintahan. Karena itu menurut Belanda ia berhak kembali berkuasa atas Indonesia seperti sebelum di rebut oleh Jepang.
Wilayah-wilayah yang pernah dikuasai Jepang menjadi tanggung jawab Sekutu untuk pelucutan senjata tentara Jepang, memulangkan tentara Jepang, dan melakukan normalisasi kondisi bekas jajahan Jepang. Namun, apa yang terjadi di Indonesia diluar perkiraan Sekutu.
Kondisi di Indonesia berbebeda dengan yang di pikirkan pihak Sekutu. Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Tentu dapat diprediksi apa yang akan terjadi ketika Sekutu dan Belanda masuk ke Indonesia kembali. Berbagai aksi pertentangan dan konflik terjadi antara Indonesia dan Sekutu.
Sekutu masuk ke Indonesia melalui beberapa wilayah Indonesia yang khususnya merupakan pusat pendudukan pemerintahan Jepang seperti, Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Setelah Perang Dunia ke II berakhir terjadi kesepakatan antara Belanda dan Inggris di London yang dikenal dengan kesepakatan Civil Affairs Agreement yaitu, memuat kesepakatan pengaturan penyerahan kembali wilayah Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khususnya wilayah daerah Sumatera, sebagai daerah yang berada dipengasawasan SEAC (South East Asia Command).
Dalam kesepakatan itu dijelaskan aturan sebagai berikut:
- Fase pertama, tentara sekutu akan mengadakan operasi militer untuk memulihkan dan menjaga keamanan dan ketertiban.
- Fase kedua, setelah keadaan normal, pihak Belanda (NICA) akan mengambil alih tanggung jawab / kekuasaan dari pihak Sekutu.
Untuk melaksanakan kesepakatan Postdam tersebut Lord Lous Mountbatten selaku pimpinan SWPAC yang berada di Singapura segera mengatur pendaratan tentara Sekutu ke Indonesia. Lord Lois Mountbatten kemudian membentuk pasukan komando khusus yang disebut dengan AFNEI (Alied Forces Netherlands East Indiers) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
Pasukan ini tergabung di dalam pasukan tentara Inggris yang berkebangsaan India, yang dikenal dengan pasukan Gurkha. Adapun tugas tentara AFNEI sebagai berikut:
- Menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat
- membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.
- Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke negerinya.
- Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai, menciptakan ketertiban, dan keamanan, untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil.
- Mengumpulkan keterangan tentang penjahat perang untuk kemudian diadili sesuai hukum yang berlaku.
- Divisi India 23 daerah tugasnya di Jawa bagian Barat dan berpusan di Jakarta dipimpin oleh Jenderal DC Hawthorn.
- Divisi India 5 daerah tugasnya di wilayah Jawa bagian Timur dan berpurat di Surawabaya yang dikomandoi oleh Jenderal EC Mansergh.
- Divisi India 26 yang betugas di wilayah Sumatera dan pusatnya berada di Medan yang dikomandoi oleh Jenderal HM Chambers.
Tentu saja atas upaya penguasaan kembali wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia menunjukkan respon penolakan. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari perjuangan fisik sampai perjuangan diplomasi.
Demikian materi sejarah tentang bagaimana masuknya Sekutu dan Belanda ke Indonesia paska kemerdekaan. Selanjutnya kita akan belajar bagaimana usaha bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Referensi
1. Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2014. Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
2. Gambar diakses dari laman Kompas.com https://asset.kompas.com/crops/g7yBTDPw9_W7NCniJil2cIZQEj8=/0x139:3500x2472/780x390/data/photo/2021/06/24/60d4b52a58cf9.jpg
0 Response to "Materi Sejarah Kedatangan Sekutu dan Belanda"
Posting Komentar