Materi Sejarah Kesultanan Aceh

Sejarah Kesultanan Aceh

Lokasi Kesultanan Aceh

Pada akhir abad ke 15 muncul kerajaan Islam di pulau Sumatera yaitu Kesultanan Aceh yang didirikan oleh Ali Mughayat Syah. Kesultanan Aceh berdiri diwilayah bekas Kesultanan Lamuri yang ditaklukkan ali Mughayat Syah. Pada awalnya Kesultanan Aceh merupakan kesultanan yang termasuk bawahan dari Kesultanan Pidie.

Kesultanan Aceh
Sejarah Kesultanan Aceh 

Penentuan awal berdirinya Kesultanan Aceh dimulai ketika dilantiknya Ali Mughayat Syah pada tahun 1507 setelah berhasil menaklukkan Pidie serta beberapa kesultanan lainnya. Seperti, Daya, Lidie, dan Nakur.

Sumber yang menjelaskan tentang keberadaan Kesultanan Aceh ialah kitab Bustanussalatin karya Nuruddin ar-Raniri pada tahun 1637 yang menjelaskan tentang silsilah sultan-sultan Aceh. Sumber lain ialah batu nisan makam Sultan Ali Mughayat Syah. Pada batu nisan itu disebutkan bahwa Sultan Ali Mughayat Syah meninggal pada tanggal 12 Dzulhijah 936 H atau 7 Agustus 1530 M.

Kesultanan Aceh adalah kesultanan Islam yang besar, yang mampu mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, kemampuannya menentang hegemoni bangsa Eropa, pemerintahan yang teratur dan sistematis  serta menjadikan Aceh sebagai pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan. 

Perkembangan Kesultanan Aceh

Berkembangnya Aceh tidak terlepas dari jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511. Jatuhnya Malaka ke tangan Postugis membuat kapal-kapal pedagang mengalihkan kewilayah pelabuhan Aceh. Sultan Ali Mughayat Syah memerintah hanya selama 10 tahun. Kendati masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah relatif singkat, namun ia berhasil membangun Banda Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Pada masa ini, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perompakan yang dilakukan armada Portugis.

Perkembangan Kesultanan Aceh pada puncaknya ketika dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda dengan wilayah kekuasaanya meliputi Deli sampai ke Semenanjung Malaya. Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan maritim, khususnya untuk komoditas lada yang saat itu sangat tinggi permintaannya dari Eropa. Iskandar Muda menjadikan Banda Aceh sebagai taman dunia, yang dimulai dari komplek istana. Komplek istana Kesultanan Aceh juga dinamai Darud Dunya (Taman Dunia).

Pada masa Sultan Iskandar Muda juga berhasil membuat undang-undang tentang tata pemerintahan yang diberinama dengan Adat Makuta Alam undang-undang ini ditulis menggunakan aksara Arab berbentuk syair Melayu.

Walaupun Kesultanan Aceh berbentuk negara Islam, kehidupan masyarakatnya masih berbentuk feodal. Hal ini tampak pada gelar bangsawan yang memiliki gelar Teuku dan gelar ulama yang bergelar Tengku. Pada kedua gelar ini memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat.

Tidak ketinggalan dibidang kesusastraan, Aceh melahirkan beberapa ulama yang terkenal dibidang kesusastraan seperti, Hamzah Fansuri dengan karyanya Tabyan Fi Ma'rifati al-Adyan, Nuruddin Al-Raniri dengan karya Sirat al-Mustaqim, Syamsudin al-Sumatrani dengan karyanya Mi'raj al-Muhakikin al-Iman dan masih banyak lainnya.

Setelah Sultan Iskandar Muda wafat sultan Aceh digantikan oleh Iskandar Tsani Alaudin Mughayat Syah. Seperti Sultan Iskandar Muda, Aceh dikenal sebagai pusat dari pendidikan Islam. Ia merupakan pelindung dari Nuruddin ar-Raniri, seorang cendekiawan Islam dari Gujarat yang menciptakan karyanya yang terkenal berjudul Bustanussalatin, yang berarti taman raja-raja. Karya ini menjelaskan tentang adat istiadat Aceh dan ajaran tentang Islam.

Kemunduran Kesultanan Aceh

Setelah Iskandar Tsani meninggal, Kesultanan Aceh mulai mengalami kemunduran. Penyebab utamanya ialah menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan selat Malaka. Sebab dari dalam negeri ialah adanya pertikaian memperebutkan kekuasaan antara bangsawan (teuku) dan golongan ulama (tengku).

Sumber Referensi;

  • Kualanamu Airport. Banda Aceh. diakses dari laman https://kualanamu-airport.co.id/pariwisata/9 pada tanggal 19 Mei 2023

0 Response to "Materi Sejarah Kesultanan Aceh "

Posting Komentar