Strategi Belanda dalam Perang Aceh

Soal Sejarah Kelas XI
Dalam kurun waktu 1873-1904, Belanda menghadapi perang berat, yaitu Perang Aceh. Karena perang tak kunjung usai dan perlawanan kaum ulama bersama kaum adat (uleebalang) semakin sengit, atas usul Snouck Hurgronje, Belanda menerapkan strategi baru, yaitu...
a. Bekerjasama dengan para uleebalang untuk melawan kaum ulama
b. Bekerjasama dengan kaum ulama untuk melawan para uleebalang
c. Mengerahkan pasukan tambahan dari Jawa serta menyerang secara total
d. Mengadakan perjanjian damai untuk sementara sambil
menghimpun kekuatan 
e. Mengerahkan pasukan Marsose serta menerapkan kembali strategi bentengstelsel

Pembahasan
Uleebalang
Sumber. https://tengkuputeh.files.wordpress.com/2020/10/para-uleebalang-yang-menyerah-masa-awal.jpg


Dalam usaha menguasai Aceh, Pemerintah Kolonial Belanda mengirim tokoh bernama Snouck Hurgronje. Snouck Hurgronje adalah seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.

Atas usul dari Snouck Hurgronje pemerintah kolonial Belanda untuk bekerjasama dengan hulubalang / uleebalang. Meskipun ada juga uleebalang yang tidak mau bekerjasama dengan Belanda.

Ulèëbalang ( Melayu: hulubalang) adalah kepala pemerintah dalam kesultanan Aceh yang memimpin sebuah daerah atau sagoë, yaitu wilayah setingkat kabupaten dalam struktur pemerintahan Indonesia sekarang. Pemegang jabatan Ulèëbalang digelari dengan gelar Teuku untuk laki-laki atau Cut untuk perempuan.

Pemengang kekuasaan di Aceh terbagi menjadi tiga yaitu 1).Sultan 2).Ulama (tengku) 3).Uleebalang.

Jadi kunci jawabannya adalah a. Bekerjasama dengan para uleebalang untuk melawan kaum ulama

0 Response to "Strategi Belanda dalam Perang Aceh"

Posting Komentar