Potret Kali Krukut di Jalan Tanah Sereal, Jakarta Barat menghadirkan gambaran nyata tentang perubahan lanskap perkotaan dari masa ke masa. Pada potret lama, Kali Krukut terlihat sebagai sungai yang masih menyatu dengan alam dan kehidupan masyarakat sekitarnya. Air mengalir tenang di antara pepohonan kelapa dan vegetasi hijau yang rimbun. Warga memanfaatkan sungai sebagai sarana aktivitas harian, mulai dari mandi, mencuci, hingga jalur perahu kecil. Jembatan bambu sederhana yang melintang di atas kali mencerminkan kearifan lokal serta hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan.
Sebaliknya, potret Kali Krukut pada masa kini menunjukkan wajah Jakarta yang telah berubah drastis. Sungai dibatasi dinding beton tinggi sebagai bagian dari normalisasi dan pengendalian banjir. Permukiman padat, bangunan bertingkat, serta aktivitas perkotaan mendominasi kawasan di sekitarnya. Fungsi sungai bergeser menjadi saluran drainase utama kota, sementara kualitas airnya menurun akibat limbah domestik dan sampah.
Perbandingan kedua potret ini bukan sekadar dokumentasi visual, melainkan cermin perjalanan sejarah Jakarta Barat. Kali Krukut menjadi saksi bisu transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan, dari ruang hidup yang alami menuju sungai kota yang tertekan oleh laju urbanisasi. Kisahnya mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Posting Komentar untuk "Potret Kali Krukut di Jl. Tanah Sereal, Jakarta Barat tahun 1939 dan 2018"