Jejak-Jejak Sejarah Indonesia dalam Legenda (Part III)

Legenda (Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda  sering dianggap sebagai sejarah kolektif. Meskipun demikian karena tidak tertulis, maka kisah tersebt telah mengalami distorsi sehinggasering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, apabila legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklore.

Legenda memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Bersifat sekuler atau keduniawian
b.      Oleh yang membuat cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang benar-benar terjadi.
c.       Dipandang sebagai sejarah kolektif walaupun tidak tertulis.
d.      Bersifat migration, artinya berpindah-pindah sehingga dikenal luas di tempat yang berbeda-beda.
e.       Tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut dengan siklus, yaitu kelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau pada kejadian tertentu.

Berbeda dengan mite yang tipe dasarnya terbatas seperti penciptaan dunia dan asal mula terjadinya kematian, tipe dasar legenda tidak terbatas. Selain itu setiap zaman akan menyumbangkan legenda-legenda baru atau sedikitnya variasi baru atas legenda yang lama. Berbeda dengan dongeng yang jumlahnya terbatas karena kebanyakan dongeng sebenarnya bukan dongeng yang baru, legenda yang baru saja tercipta. Hal ini mungkin terjadi apabila seorang tokoh, tempat atau kejadian dianggap berharga oleh kelompoknya untuk diabadikan menjadi legenda.

Legenda dapat dibagi menjadi empat kelompok, yakni legenda keagamaan, legenda kegaiban, legenda perseorangan, dan legenda lokal atau tempatan.
a.       Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Cerita-cerita tersebut dikenal sebagai hagiografi (legend of the saint) yang bersifat cerita mengenai orang-orang suci. Karya legenda semacam itu termasuk foklore karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.
Legenda keagamaan keagamaan di Indonesia banyak kita dapat dari kisah wali penyebr agama islam. Dua wali yang banyak diceritakan adalah kisah Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar. Kedua tokoh ini pernah hidup di Jawa. Akan tetapi, dalam legenda, kisah kehidupannya mendapat tambahan dengan segala macam keajaiban, kesaktian, dan benda-benda yang dianggap keramat. Di Bali, legenda keagamaan dapat dilihat pada kisah Calon Arang.

b.      Legenda Kegaiban
Legenda kegaiban pada umumnya berkisah tentang kepercayaan rakyat pada alam gaib. Legenda ini cenderung pada kisah-kisah takhayul alam gaib yang hidup dikalangan rakyat. Legenda kegaiban lebih cenderung mengisahkan tokoh-tokoh atau dunia alam gaib, seperti kerajaan gaib orang Bunian di rimba raya sumatera, kerajaan gaib Pajajaran di Jawa Barat, kerajaan gaib Laut Kidul di Jawa Tengah. Legenda kegaiban menceritakan hantu-hantu yang menggoda manusia, makhluk jadi-jadian, dan lain-lain. Misalnya, legenda yang terkenal di Jakarta yaitu Si Manis Jembatan Ancol.

c.       Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan dalah cerita tentang tokoh-tokoh tertentu yang dianggap pernah ada dan pernah terjadi. Biasanya kisah tentang cinta, kepahlawanan, dan kesaktian. Legenda  perseorangan yang dikenal di Indonesia antara lain cerita Sabai dan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra Barat, legenda si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, legenda Mundinglaya di Kusum dan Lutung Kasarung dari Jawa Barat, legenda Jaka Tingkir dan legenda roro Mendut dari Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.

d.      Legenda Lokal
Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan nama tempat, terjadinya gunung, bukit, danau, bangunan, dan lain-lain. Legenda lokal yang terkenal di Indonesia, antara lain kisah terjadinya Danau Toba di Sumatera Utara, Kisah Sangkuriang Sakti dari Jawa Barat, Legenda Roro Jongrang dan Aji Saka di Jawa Tengah, dan masih banyak lagi di daerah Indonesia lainya.

 Sumber : Kreasi Belajar Siswa Aktif, Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Viva Pakarindo
Save this page as document docx

10 Responses to "Jejak-Jejak Sejarah Indonesia dalam Legenda (Part III)"