Seorang pemimpin hendaknya mengayomi, menjadi panutan, dan meneduhkan bagi warga negara yang dipimpinnya. Tapi apa jadinya kalau seorang pemimpin yang terjadi malah yang sebaliknya, kejam, otoriter dan sewenang-sewenang. Saya menilai ada sedikitnya 5 pemimpin negara yang selama memimpin terjadi tindakan pembunuhan, ketidak adilan dan sewenang-wenang terhadap lawan politiknya yang tidak sependapat.
1. Pol Pot
Saloth Sar atau yang lebih dikenal dengan nama Pol Pot adalah seorang Perdana Menteri Kamboja (1976 - 1979) dan juga pemimpin Khmer Merah. Pol Pot lahir di Prek Sbauv, Indochina Prancis tanggal 19 Mei 1928. Selama memerintah dia dianggap bertanggungjawab atas kematian 2 juta lebih nyawa rakyat kamboja.
Foto Pol Pot (sumber: dangerouscreation.com)
Sebelum menjadi Perdana Menteri Pol Pot adalah pemimpin Khemer Merah yang memiliki basis masa kaum buruh dan petani. Pada bulan April 1975 Pol Pot berhasil melakukan kudeta terhadap kekuasaan Pangeran Shihanouk dan Jendral Lon Nol. Setelah berhasil menggulingkan kekuasaan di Kamboja segera Kamboja menjadi sebuah republik komunis dengan nama 'Kamboja Demokratis'
(Democratic Kampuchea) dan Khieu Samphan menjadi presiden pertama. Pada
13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja dan mulai
menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut.
Pada masa kekuasaan, Pol Pot mengevakuasi rakyat dari
perkotaan ke pedesaan di mana mereka dipaksa hidup dalam ladang-ladang
yang ditinggali bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap oposisi
maupun kritik politik; ribuan politikus dan pejabat dibunuh, dan Phnom
Penh pun ikut berubah menjadi kota hantu yang penduduknya banyak yang
meninggal akibat kelaparan, penyakit atau eksekusi. Para korban dikuburkan secara masal di wilayah Choen Ek yang sekarang dikenal dengan "Kiling Field". Pol Pot meninggal kabarnya akibat serangan jantung. Jasadnya kemudian
dibakar di wilayah pedesaan, disaksikan oleh beberapa anggota eks-Khmer
Merah.
Benito Mussolini yang akrab ditelinga kita memiliki nama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini adalah
seorang diktator Italia yang menganut Fasis. Ia lahir 29 Juli 1883 di Predappio, Forli (Emilia-Romagna), Italia. Ayahnya,
Alessandro, merupakan seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru
sekolah. Mussolini adalah diktator Italia
pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri
Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika.
Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di
Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di Jerman
yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.
Benito Mussolini (sumber: im.glogster.com)
Sejalan dengan pemikiran Adolf Hitler, Mussolini setuju bahwa manusia
yang tidak berkualitas harus dimusnahkan. Itu makanya dia menginvasi
Ethiopia dan meyakini bahwa Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika
diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat
alamiah dari evolusi.' Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa
berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu bangsa
yang ditakuti sepak terjangnya.
Yang mengejutkan dunia pada waktu itu adalah invasi Mussolini terhadap Abbesinia tahun 1937. Mussolini menjalin politik aliansi dengan Adolf Hitler yang menyeret dia ikut dalam perang dunia ke dua, namun akhirnya kalah oleh aliansi sekutu.
3. Adolf Hitler
Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini, pria berciri khas sepotong kumis ini adalah Andolf Hitler. Hitler lahir tanggal 20 April 1889. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von
Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden
menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di
Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National
Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche
Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi.
Andolf Hitler
Hitler tak segan membunuh semua penentangnya di Partai Nazi pada Juni
1934. Peristiwa itu dikenal sebagai Nacht der langen Messer alias Malam
Pisau Panjang. Komunisme dan Yahudi dituding Hitler sebagai pihak di
balik memburuknya situasi ekonomi. Atas dendam pada orang orang komunis
dan Yahudi, Hitler menyerang dan membunuh mereka.
Secara terbuka dia mengumumkan untuk membunuh orang Yahudi yang ada di dunia. Dia bahkan membangun kamp-kamp besar yang dilengkapi kamar gas untuk orang Yahudi. Hanya beberapa tahun, sekitar 6.000.000 Yahudi tewas di kamp tersebut.
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka," begitu ucapan Hitler yang terkenal soal Yahudi.
Secara terbuka dia mengumumkan untuk membunuh orang Yahudi yang ada di dunia. Dia bahkan membangun kamp-kamp besar yang dilengkapi kamar gas untuk orang Yahudi. Hanya beberapa tahun, sekitar 6.000.000 Yahudi tewas di kamp tersebut.
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka," begitu ucapan Hitler yang terkenal soal Yahudi.
Berpedoman teori Darwin dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera. Dari dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori
Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia
menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia,
Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia
melansir konsep eugenetika yang menjadi dasar pijakan pandangan
evolusionis Nazi. Eugenetika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan
membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu
sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan
meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui
perkimpoian hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit
dimusnahkan.
Hitler juga juga menjadi pemicu perang dunia ke II, saat menginvasi Polandia bulan september 1939. Sontak saja Inggris dan Prancis menyatakan perang melawan Jerman.
4. Vladimir Lenin
Vladimir Illich Lenin, nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (10
April (22 April menurut tarikh Kalender Gregorian) 1870 - 21 Januari
1924), adalah seorang revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai
Bolshevik, Perdana Menteri Uni Soviet pertama dan pencipta paham
Leninisme.Nama Lenin sebenarnya adalah sebuah nama samaran dan diambil
dari nama sungai Lena, di Siberia.
Vladimir Lenin (sumber: frugal-cafe.com)
Pada
bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang
Dunia I, maka Tsar Nikolas II dipaksa untuk turun takhta. Lalu dibentuk
sebuah kabinet yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Lalu Lenin pada
tanggal 16 April 1917 kembali ke Petrograd, nama kota Saint Petersburg
yang telah di'Rusia'-kan.
Kemudian
Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum buruh.
Tetapi pemberontakan ini gagal, lalu Lenin melarikan diri ke Finlandia.
Pada bulan oktober ia kembali lagi dan berusaha mengadakan Revolusi
Oktober. Pada saat ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917
menurut tarikh Kalender Gregorian atau tanggal 25 Oktober menurut tarikh
Kalender Julian, revolusinya berhasil dan Kerensky terpaksa melarikan
diri.Pada tanggal 30 Agustus 1918, Lenin ditembak oleh Fanya Kaplan,
seorang wanita revolusioner pula, sebanyak tiga kali. Kaplan menganggap
Lenin telah mengkhianati Revolusi Rusia. Lenin bisa selamat tetapi
kesehatannya mulai menurun dan akhirnya ia meninggal dunia pada tanggal
21 Januari 1924 setelah stroke empat kali.
5. Idi Amin
Jenderal Idi Amin Dada Oumee (Koboko, Uganda, sekitar tahun 1925–Jeddah,
Arab Saudi, 16 Agustus 2003), yang juga dikenal dengan nama Idi Amin,
adalah pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25
Januari 1971- 13 April 1979.
Idi Amin Dada
Begitu
Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia
internasional. Pada bulan Agustus 1972, semua orang Asia berwarga negara
Inggris (60.000 jiwa) diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat
kaki dari Uganda. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia
ingin memberikan 'kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda'.
Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru
menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran
Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan
Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi. Sepuluh
hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah
menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda.
Jumlahnya
sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negara keturunan asing yang
lahir di Uganda kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah
tanpa negara (stateless). Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh
(negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula
dengan kebijakan nasionalisasai perusahaan-perusahaan milik orang-orang
Eropa di Uganda. Idi Amin memang benar benar 'memusingkan banyak orang'.
Akibat keputusan ini, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90
% perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda
sendiri masih sangat agraris tradisional dan kurang kecakapan, modal,
dan ketrampilan. Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah
direncanakan oleh Milton Obote karena dirasakan terlalu mencengkram
ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun, dengan alasan
mempersiapkan orang Uganda.
Pemerintahan
Uganda sedemikian kacaunya sehingga Komisi Hukum Internasional PBB
melapor kepada sekjen PBB saat itu, Kurt Waldheim pada tanggal 7 Juni
1974, yang isinya: 'Uganda adalah negeri tanpa hukum'. Salah satu puncak
krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan Emmanuel Wakheya ke
Inggris karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil
oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin. *
0 Response to "5 Pemimpin Negara Terkenal Sadis"
Posting Komentar