Buku Iqro merupakan buku tuntunan belajar membaca huruf-huruf Arab yang pakai oleh umat muslim untuk bekal membaca Alquran. Jika anda pernah memakai buku Iqro untuk belajar mengaji, maka anda tidak akan asing dengan buku yang dilengkapi gambar seorang bapak berkacamata yang terletak pada kulit sampul dibagian belakangnya.
Walaupun buku Iqro cukup populer di kalangan santri dan anak-anak, bahkan buku Iqro digunakan hingga ke Malaysia, namun tak banyak yang mengetahui siapakah gambar orang tua berkacamata yang ada pada halaman sampul belakang itu. Patut dimengerti karena sosok laki-laki berkacamata itu tanpa dilengkapi identitas lainnya layaknya sebuah buku yang dilengkapi identitas diri.
Sosok laki-laki tua berkacama itu adalah Kiai Haji As’ad bin Humam, seorang yang memiliki peranan penting dalam penyusunan buku Iqro. Menurut ensiklopedi Wikipedia, Kiai Haji As’ad bin Human adalah anak seorang ulama dari Yogyakarta, Humam Siraj.
Tokoh yang telah wafat pada 2 Februari 1996 itu masa-masa mudanya di jalani di Kotagede. Masa menginjak usia remaja As’ad begitu panggilan kecilnya telah mengalami gangguan fisik berupa pengapuran dini di bagian tulang belakang hingga selanjutnya As’ad tidak lagi mampu berjalan secara wajar.
As’ad hanya seorang pedagang barang-barang imitasi di pasar Beringharjo, Malioboro. Namun profesinya itu telah membawa As’ad bertemu dengan seorang ulama bernama Kiai Dachlan Salim Zarkasyi. Dari perkenalan itulah As’ad mengenal metode Qiroati.
Dari metode Qiroati yang As’ad pelajari telah muncul gagasan-gasan untuk mengembangkannya supaya metode ini lebih mudah diterapkan bagi santri yang sedang belajar Alquran. As’ad terus mengembangkan gagasan-gagasannya, dan hasilnya ia catat, kemudian ia mengusulkan kepada Kiai Dachlan Salim Zarkasyi. Hasilnya beberapa kali Kiai Dachlan menolak metode ini sampai akhirnya disempurnakan hingga terakhir metode ini dirangkum dalam enam jilid kitab berukuran saku.
Itulah sosok yang gambarnya ada di kulit sampul belakang buku Iqro. Kiai As’ad meninggal dalam usia 63 tahun pada bulan Ramadan hari Jumat (2/2/1996) sekitar Pukul 11.30 WIB.
0 Response to "Mengenal Sosok Guru di Sampul Belakang Buku Iqro"
Posting Komentar