Ada pepatah melayu yang berbunyi; Patah tumbuh hilang berganti, tidakkan Melayu hilang di Bumi. Sejarah Sang Sapurba yang membangkitkan kembali Melayu di Nusantara mungkin tidak terlepas dari pepatah tersebut, atau pepatah melayu tersebut yang terinspirasi dari perjalanan Sang Sapurba.
Pada akhir abad ke XII kekuasaan Kerajaan Sriwijaya telah mengalami kemunduran. Kemunduran disebabkan berbagai hal diantaranya desakkan kekuatan dari orang-orang Siam dan ancaman dari kekuasaan kerajaan Majapahit.
Sejarah Perjalanan Sang Sapurba Membangkitkan Kembali Melayu |
Paca keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, pemerintahan yang berada dalam kekuasaan Sriwijaya yang diperintah oleh seorang Raja Muda (Datu) di Sumatera berusaha kembali untuk menegakkan kembali kejayaan masa silam. Seorang Penerus tahta Sriwijaya, yang tinggal di bukit Siguntang di Palembang ibu kota Mandala serta pusat perdagangan kerajaan Sriwijaya yaitu Sang Sapurba. Ancaman kekuasaan dari Majapahit memaksa Sang Sapurba pindah dari negerinya.
Tujuan Kepindahan Sang Sapurba
Akibat ancaman dari orang-orang Siam dan kerajaan Majapahit akhirnya Sang Sapurba memutuskan untuk berhijrah. Kepindahan Sang Sapurba tersebut memiliki beberapa tujuan, seperti:
- Ingin menghidupkan kembali kebesaran masa silam dengan mendirikan kerajaan Baru Melayu sebagai kelanjutan Sriwijaya.
- Mencari ibu kota baru yang jauh dari ancaman Majapahit, tetapi tetap dekat dengan Selat Melaka.
Menurut sejarah Melayu, rute perjalanan Sang Sapurba dimulai keberangkatan dari Palembang sekitar akhir abad ke-XIII lengkap dengan staf pemerintahannya beserta pengiringnya menyusuri sungai hingga sampai di muara sungai Musi.
Beberapa hari kemudian Sang Sapurba melanjutkan perjalanan hingga sampai di kerajaan Tanjung Pura. Di Tanjung Pura ini Sang Sapurba menikahkan puteranya dengan puteri raja setempat serta menobatkannya pula sebagai raja. Setelah itu Sang Sapurba kembali melanjutkan perjalanan berlayar hingga tiba di Bintan, di Bintang Sang Sapurba juga kembali menikahkan puteranya dengan puteri raja setempat. Hingga akhir perjalanannya sampai di Kuantan dan diangkat menjadi Raja.
Munculnya Kerajaan-Kerajaan Berdaulat di Sekitar Selat Melaka
Riwayat perjalanan Sang Sapurba tersebut menghasilkan berdirinya kerajaan-kerajaan berdaulat yang berada di sekitar Selat melaka seperti; kerajaan Bintan/ Tumasik, kerajaan Kandia/ Kuantan, kerajaan Gasib, kerajaan Kritang dan Inderagiri, kerajaan Rokan, kerajaan Segati, kerajaan Pekan Tua, dan pemerintahan Andiko nan 44/ Kampar.
[Riswanto.Com. Sejarah Sang Sapurba Membangkitkan Kembali Melayu. 2016. Desa Baru]
Pembaca dapat mengunduh artikel ini dalam bentuk file Microsoft Office Word. Ukuran file 201 kb. Untuk mengunduh klik disini.
0 Response to "Sejarah Perjalanan Sang Sapurba Membangkitkan Kembali Melayu"
Posting Komentar