Perjanjian Zaragoza, Terusirnya Spanyol dari Bumi Nusantara

Sebelum Spanyol tiba di Nusantara, terlebih dahulu Spanyol tiba di Filipina di bawah pimpinan Ferdinand Magellan, yang akhirnya terbunuh di Filipina akibat konflik dengan masyarakat setempat. Ekspedisi dilanjutkan oleh Kapten Sebastian del Cano yang berhasil tiba di kepulauan Maluku pada tahun 1521.

Gambar. Basilica of Our Lady of the Pillar dan Sungai Ebro, Kota Zaragosa
Sumber. Upload.wikimedia.org/wikipedia/commons

Kedatangan bangsa Spanyol di kepulauan Maluku disambut baik oleh kesultanan Tidore. Sebab, kesultanan tidore memiliki kepentingan politis waktu itu untuk bersekutu guna memperebutkan hegemoni antara kesultanan Ternate yang lebih dahuku bersekutu dengan Portugis.

Dipihak lain, Portugis merasa terancam dengan kedatangan Spanyol diwilayah kepulauan Maluku. Sebab, dapat menganggu hak monopoli atas rempah-rempah diwilayah itu. Maka, terjadinya konflik antara Spanyol dan Portugis. Portugis menuding Spanyol telah melanggar perjanjian Tordesilas tahun 1494. Sementara Spanyol bersikukuh bahwa wilayah kepulauan Maluku merupakan bagian dari kekuasaan Spanyol menurut perjanjian Tordesillas.

Akhirnya untuk menyelesaikan konflik itu maka atas prakarsa Paus, pemimpin tertinggi agama Katolik di Roma memprakarsai suatu kesepakatan yang dinamakan perjanjian Zaragoza. Perjanjian Saragoza  ditandatangani di Zaragoza, Spanyol pada tanggal 22 April 1529 antara Portugis dan Spanyol untuk menentukan secara tepat batas antara kekuasaan Spanyol dan Portugis. Perjanjian Zaragoza dapat dikatakan perjanjian lanjutan dari Perjanjian Tordesillas.

Semenjak disepakatinya perjanjian Zaragoza tahun 1529 menandakan akhir masa kolonial Spanyol di Bumi Nusantara.
oOo 

0 Response to "Perjanjian Zaragoza, Terusirnya Spanyol dari Bumi Nusantara"

Posting Komentar