Sejarah Pelayaran Hongi, Praktik Perdagangan Jahat

Pelayaran Hongi adalah sebutan untuk pelayaran yang dilakukan oleh VOC dengan perlengkapan persenjataan yang lengkap. VOC singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie yang merupakan suatu persekutuan dagang yang berasal dari negeri Belanda yang memiliki tujuan untuk melakukan monopoli pada setiap aktivitas perdagangan di kawasan Asia, salah satunya adalah Indonesia.

Gambar. Perahu Kora-Kora dengan nama Hongi
Sumber. 1.bp.blogspot.com

Pelayaran Hongi dilakukan oleh Belanda di kawasan perdagangan nusantara, khususnya wilayah maluku dengan kapal berjenis kora-kora. Nama kapal tersebut adalah Hongi, yang menjadi asal muasal pelayaran ini dikenal dengan ‘pelayaran Hongi’.

Tujuan Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi dilakukan dengan tujuan untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan yang dilakukan oleh VOC. Pasukan VOC yang dibawa dalam pelayaran Hongi bertugas untuk mencegah terjadinya permainan pasar gelap atau penyelundupan diluar sistem monopoli yang diterapkan oleh VOC. Sistem monopoli ini diterapkan pada setiap pemasaran komoditas yang dihasilkan di kawasan Indonesia yang saat itu masih disebut Nusantara.

Rempah-rempah yang terdapat di kawasan asia merupakan komoditas yang unik dan terbilang mahal harganya. Kawasan Nusantara dikenal di seluruh dunia sebagai sumber rempah yang begitu berlimpah. Meski begitu berlimpah, di masa lalu rempah-rempah di Nusantara seperti pala dan cengkeh sulit sekali untuk di dapatkan karena berbagai keterbatasan. Karena alasan tersebut, negara-negara eropa berusaha untuk menguasai perdagangan rempah di nusantara untuk mendapatkan keuntungan dan kejayaan.

Praktik Perdagangan Jahat
Pengawasan dilakukan oleh VOC dengan cara-cara yang kejam. Menurut catatan sejarah, mereka yang tertangkap tangan melanggar peraturan monopoli VOC akan dikenakan sanksi yang berat, mulai dari penyitaan semua barang yang mereka miliki, dijebloskan ketahanan, dijual dalam pasar budak bahkan tak sedikit juga yang dibunuh.

Tak hanya mengatur para pedagang, VOC juga mengendalikan ketersediaan komoditas rempah. Untuk dapat memonopoli harga rempah, pasukan VOC tidak segan untuk memusnahkan produksi rempah yang dinilai berlebihan. Jika ketersediaan komoditas sangat terbatas, maka harganyapun akan semakin mahal.

Selain menekan para pedagang, untuk dapat sepenuhnya menguasai perdagangan rempah-rempah di nusantara, VOC juga berupaya untuk menyingkirkan para pesaingnya seperti pasukan dari Portugis, Spanyol dan Inggris. Pasukan VOC membantai pasukan negara pesaing dengan begitu kejam.

Perlawanan Terhadap Praktik Pelayaran Hongi
Pelayaran Hongi dan penerapan monopoli dipandang hanya menguntungkan pihak VOC saja dan sangat merugikan pedagang serta menyengsarakan rakyat di seluruh penjuru nusantara. Sultan Hassanudin adalah salah satu tokoh yang dikenal sangat menentang sistem yang diterapkan oleh VOC tersebut. Dalam usaha menentang sistem VOC, Sultan Hassanudin mengirimkan armada lautnya yang kuat dan terdiri dari sekitar 100 perahu untuk digunakan dalam membantu rakyat maluku.


Perlawanan lainnya dilakukan oleh rakyat Banda. Pada tahun 1621, Gubernur Jederal Jan Pieterzoon Coen mengirim armada perangnya ke Banda karena rakyat di daerah tersebut menolak peraturan monopoli dari VOC. Sayangnya perlawanan yang dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah di nusantara mendapati kegagalan..

oOo

0 Response to "Sejarah Pelayaran Hongi, Praktik Perdagangan Jahat"

Posting Komentar