Pulau Kecil di Indonesia Ini Pernah Menjadi Gelar Raja Inggris

Kekuasaan Inggris atas Indonesia dimulai dengan adanya Kapitulasi Tuntang. Sebelum Kapitulasi Tuntang sebenarnya Inggris sudah ada di Indonesia untuk berdagang hingga akhirnya berhasil diusir oleh Belanda. Pada Kapitulasi Tuntang Inggris tidak hanya untuk berdagang di indonesia tapi juga untuk menguasai aset-aset ekonomi sebagaimana Belanda.

Pada tahun 1602 Inggris berhasil masuk ke Indonesia untuk pertama kali di Aceh dibawah pimpinan James Lancaster. Dari Aceh kemudian James Lancaster berlayar menuju Banten dan berhasil menjalin hubungan dagang dengan penduduk setempat. Ditahun 1604 Inggris kemudian melanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Sir Henry Middleton. Ekspedisi ini berhasil mencapai banyak daerah di Indonesia seperti; Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. Di Maluku ekspedisi Inggris diusir oleh Portugis dan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Barat, Makassar, Jayakarta, Jepara, Pariaman dan Jambi. Adanya akspedisi ini membuat Inggris mengetahui data wilayah-wilayah di Indonesia yang menjadi penghasil rempah-rempah.

Gambar. Peta Pulau Banda
Sumber. Atlas Indonesia

Tahun 1616 Inggris mengadakan ekspedisi lagi dibawah pimpinan Kapten Nathaniel Courthope. Tujuan ekspedisi ini tidak hanya untuk berdagang namun, juga untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku serta mengendalikan kekuasaan VOC. Kapten Nathaniel Courthope berhasil mencapai pulau Run dan menjadikan basis perdangan bagi Inggris. Kapten Nathaniel Courthope berhasil meningkatkan nilai perdagangan bagi kerajaan Inggris hingga raja Inggris saat itu James I sangat senang dan memperbaharui gelarnya menjadi Raja Britania, Wales, Skotlandia, Irlandia dan Run. Para sejarawan menyepakati bahwa pulau Run merupakan koloni kedua Inggris diluar Eropa setelah Virginia tahun 1607.

Akan tetapi kekuasaan Inggris di pulau Run tidak berlangsung lama. Inggris harus menghadapi pesaing terberatnya yaitu Belanda. Belanda melakukan aksi blokade atas pulau Run tersebut selama empat tahun berturut-turut supaya Kapten Nathaniel Courthope menyerah. Akan tetapi Kapten Nathaniel terlalu tangguh untuk taklukkan oleh Belanda. Baru kemudian melalui tipu muslihat Berlanda berhasil membunuh Kapten Nathaniel Courthope pada tahun 1620 dan pasukan yang tersisa dipaksa kembali ke Inggris. 

Pembunuhan terhadap Kapten Nathaniel courthope membuat hubungan antara Inggris dan Belanda semakin meruncing. Akhirnya hubungan Inggris dan Belanda berhasil diredakan dengan perjanjian Breda pada tahun 1667.

oOo

0 Response to "Pulau Kecil di Indonesia Ini Pernah Menjadi Gelar Raja Inggris"

Posting Komentar