No |
Jabatan |
Nama Menteri |
Partai Politik |
1 |
Perdana Menteri |
Mohammad Natsir |
Masyumi |
Wakil Perdana Menteri |
Hamengku Buwono IX |
Non partai |
|
2 |
Menteri Dalam Negeri |
Assaat |
Non partai |
3 |
Menteri Luar Negeri |
Mohammad Roem |
Masyumi |
4 |
Menteri Keamanan Rakyat |
Abdul Halim |
Non partai |
Mohammad Natsir |
Masyumi |
||
5 |
Menteri Kehakiman |
Wongsonegoro |
PIR |
6 |
Menteri Penerangan |
M. A. Pellaupessy |
Faksi Demokratik |
7 |
Menteri Keuangan |
Syafruddin Prawiranegara |
Masyumi |
8 |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan |
Sumitro Joyohadikusumo |
PSI |
9 |
Menteri Pertanian |
Tandiono Manu |
PSI |
10 |
Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi |
Herman Johannes |
PIR |
11 |
Menteri Sosial |
F. S. Haryadi |
Partai Katolik |
12 |
Menteri Perhubungan |
Djuanda Kartawidjaja |
Non partai |
13 |
Menteri Kesehatan |
Johannes Leimena |
Parkindo |
14 |
Menteri Agama |
Wahid Hasyim |
Masyumi |
15 |
Menteri Tenaga Kerja |
Panji Suroso |
Parindra |
16 |
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan |
Bahder Djohan |
Non partai |
17 |
Menteri Negara |
Harsono Tjokroaminoto |
PSII |
Adapun program kabinet Natsir ialah sebagai berikut:
- Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
- Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
- Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketentraman.
- Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
- Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
- Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
- Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.
- Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.
- Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
- Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.
- Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
- Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal.
- Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.
- Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.
- Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
- Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup mewah.
- Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.
0 Response to "Sejarah Masa Pemerintahan Kabinet Natsir"
Posting Komentar