Materi Sejarah Pengambilalihan Kekuasaan di Yogyakarta

Kamu tentu sudah belajar bagaimana rakyat Semarang melawan Jepang yang dikenal dengan pertempuran 5 hari 5 malam di Semarang. Nah kali ini kita akan membahas bagaimana pengambilalihan kekuasaan di Yogyakarta. Kamu tahu Yogyakarta? Yogyakarta tidak jauh dari Semarang saat ini Yogyakarta merupakan salah satu kota yang ditetapkan sebagai Daerah Istimewa.

Baca Juga :

Berikut kisah perjuangan rakyat Yogyakarta mengambilalih kekuasaan dari Jepang.

Aksi Mogok Masal
Pengambil alih kekuasaan dari Jepang oleh rakyat Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 September 1945. Rakyat Yogyakarta mengawalinya dengan cara melakukan aksi mogok kerja masal, baik dari pegawai instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh Jepang.
Foto Tentara Jepang di Indonesia
Sumber. https://1.bp.blogspot.com

Pada tanggal 27 September 1945 KNI Daerah Yogyakarta megumumkan bahwa kekuasaan daerah itu berada di bawah pemerintah RI. Kepala daerah Yogyakarta yang dijabat oleh Jepang harus meninggalkan kantornya di jalan Malioboro. Tanggal 5 oktober 1945 gedung cokan kantai berhasil direbut dan kemudian dijadikan sebagai kantor komite nasional Indonesia daerah. Gedung cokan kantai kemudian dikenal dengan gedung nasional atau gedung agung. Satu hari setelah perebutan gedung cokan kantai para pejuang yogykarta ingin melakukan perebutan senjata dan markas osha butai di kotabaru.

Rayat Yogyakarta Mengambil Alih Kekuasaan dan Akhirnya
Sekitar pukul 03.00 WIB tanggal 7 oktober 1945, terjadilah pertempuran antara rakyat, pemuda, dan kesatuan dengan tentara Jepang di Yogyakarta. Butaico Pingit segera menghubungi TKR dan menyatakan menyerah, dengan jaminan anak buahnya tidak disiksa.

Akhirnya pada tanggal 7 oktober 1945 sekitar pukul 10.00 markas Jepang dikotabaru secara resmi diserahkan ke tangan Yogyakarta. Dalam pertempuran itu pihak Indonesia yang gugur 21 orang dan 32 orang luka-luka. Sedangkan dari pihak jepang 9 orang tewas dan 15 orang luka-luka. Setelah markas kotabaru jatuh usaha perebutan kekuasaan meluas. R.P. Sudarsono kemudian memimpin perlucutan senjata kaigun di Maguwo.

0 Response to "Materi Sejarah Pengambilalihan Kekuasaan di Yogyakarta"

Posting Komentar