Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Republik Maluku Selatan atau dikenal juga dengan RMS merupakan suatu gerakan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (yang saat itu berbentuk Republik Indonesia Serikat). Republik Maluku Selatan diproklamasikan tanggal 25 April 1950 oleh orang-orang bekas prajurit KNIL dan pro-Belanda yang diantaranya adalah Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil bekas jaksa agung Negara Indonesia Timur, Ir. J.A. Manusama, yang kemudian ditunjuk sebagai Presiden Johanes Hermanus Manuhutu.

Teks Proklamasi Republik Maluku Selatan
Sumber. kompasiana.com

Ketika memproklamirkan kemerdekaan RMS, Johanes Hermanus Manuhutu didampingi oleh Albert Wairizal (sering juga ditulis: ‘Wairisal’). Albert Wairizal lahir di Amet, Nusalaut, tgl. 23 Oktober 1909. Ia kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Maluku Selatan.


Sumber. Kompasiana

Johanes Manuhutu menjadi Presiden RMS sampai 3 Mei 1950. Jadi, ia hanya berkuasa selama 8 hari saja. Setelah itu, kursi kepresidenan RMS segera diambil alih oleh Mr. Dr. Christiaan Robert Steven Soumokil, tokoh kunci yang melahirkan gerakan pemisahan wilayah Maluku Selatan dari Republik Indonesia. Belakangan terungkap bahwa Manuhutu hanya korban pemaksaan oleh Soumokil: ia dipaksa memproklamirkan kemerdekaan ‘RMS’ di bawah tekanan para anggota KNIL. Sesungguhnya, tokoh yang berperan penting dalam gerakan RMS adalah Dr. Soumokil dan temannya, Ir. J.A. Manusama.

Pada awalnya pemerintah pusat yang mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim tim yang diketuai Dr. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi kemudian, misi yang terdiri dari para politikus, pendeta, dokter dan wartawan, gagal dan pemerintah pusat memutuskan untuk menumpas RMS, lewat kekuatan senjata. Maka dibentuk pasukan bersenjata di bawah pimpinan Kolonel A.A. Kawilarang.

Operasi senjata dimulai tanggal 14 Juli 1950 ditandai dengan serbuan pada pos-pos RMS. Pihak RMS sendiri memusatkan kekuatannya di Pulau Seram dan Ambon. 

Bulan November 1950, pemberontakan RMS dapat ditumpas. Ambon dan benteng Nieuw Victoria dapat dikuasai. Namun dalam peristiwa itu Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur terkena tembakan pihak RMS.

Mr. Dr. Chritian Robert Steven Soumokil sendiri berhasil ditangkap pada tanggal 2 Desember 1950 dan dihukum mati oleh pengadilan militer.

Bendera dan Lambang Republik Maluku Selatan
Bendera Republik Maluku Selatan (RMS) disebut juga dengan istilah Benang Raja dikarenakan memiliki 4 warna. Bendera RMS terdiri dari 4 warna biru, putih, hijau dan warna merah cenderung dominan. 

Ke empat warna tersebut melambangkan 4 gandong (negeri); gandong Aboru, Hualoi, Kariu dan Boy. 
Gamber Bendera Republik Maluku Selatan sebelum tahun 2011
Sumber. https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Flag_of_South_Moluccas.svg


Gambar Bendera Republik Maluku Selatan sejeak tahun 2011
Sumber. Wikipedia.org

Gambar. Lambang Negara RMS
Sumber. wikipedia.org

Referensi
  • Wikipedia di akses dari halaman https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Maluku_Selatan.
  • Kompasiana di akses dari halaman https://www.kompasiana.com/suryadileiden/5777a04445afbdae15dfd451/johanes-hermanus-manuhutu-presiden-pertama-republik-maluku-selatan-rms-yang-berkuasa-hanya-8-hari-saja 
Kata Kunci
Sejarah Republik Maluku Selatan. ***

0 Response to "Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan"

Posting Komentar